kursor

Tiny Hand With Blue Heart

Rabu, 30 Maret 2011

INSOMNIA? WHY ?

Ada banyak teori yang dapat menjelaskan tentang penyebab dan mekanisme Insomnia.

Demikian pula, ada banyak tips yang dapat lo pada terapin mulai dari pengaturan waktu tidur, olah raga teratur, menghindari penggunaan kafein / alkohol, menjaga higienis tidur, berdoa dsb.

Namun terdapat dua hal yang perlu kita pastikan terlebih dahulu sebelum membuat kesimpulan apapun tentang Insomnia kita yaitu apakah hal tersebut disebabkan oleh gangguan fisik (medis) ataukah oleh gangguan emosional ?





Adanya gangguan medis dapat menimbulkan keluhan/gejala pada fisik berupa rasa nyeri, gatal, panas, sakit dsb., sedang gangguan emosional menimbulkan keluhan pada psikis berupa rasa cemas, gelisah, takut, panik dsb. yang tentu saja dapat mengganggu suasana tidur kita.

Akibatnya tahap pratidur yang seharusnya diawali dengan suasana santai, perasaan yang tenang dan nyaman justru sebaliknya dipenuhi dengan perasaan marah pada diri sendiri, pikiran negatif dan prasangka buruk.

Untuk itu dengan ataupun tanpa bantuan profesional, penanganan Insomnia harus difokuskan pada mencari akar masalah / penyebab gangguan Insomnia, bukan hanya sekedar menghilangkan akibat ataupun mengurangi rasa nyeri dan gelisah.



 SUSAH TIDUR?  -__-
Saat waktu tidur berkurang, seseorang jadi mudah merasa puyeng (groggy) dan mudah tersinggung (irritabel).

Penelitian menunjukkan, kekurangan tidur ringan selama beberapa hari saja mengganggu kemampuan kita untuk berpikir dengan jernih (Van Dongen, Maislin, Mullington dan Dinges, 2003). Bayangkan jika Anda tidak bisa tidur dengan nikmat bertahun tahun.

Hubungan Anda dengan orang di sekitar Anda akan terganggu. Produktifitas Anda di tempat kerja akan jadi menurun atau Anda akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas sekolah.

Selain itu kurang tidur dapat mempengaruhi fisik Anda. Dilaporkan, orang yang tidak mendapatkan tidur yang cukup lebih banyak memiliki masalah kesehatan (Neylan, Reynolds dan Kupfer, 2003).

Dengan hilangnya jam tidur, fungsi kekebalan tubuh jadi berkurang, meskipun hanya selama beberapa jam saja (Irwin dan kawan kawan, 1994; Jaffe, 2004).

Sumber : V. Mark Durand, David H. Barlow, Psikologi Abnormal, Edisi IV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar